Pahlawan Teknologi Indonesia

Published on 10 Nopember 2020

Pahlawan Teknologi Indonesia

Pahlawan di Indonesia begitu beragam, salah satunya datang dari bidang teknologi. Banyak sekali pemuda-pemudi yang kian bermunculan untuk terus berinovasi bahkan menemukan hal-hal baru di bidang teknologi. Salah satunya adalah Prof. Dr. Khoirul Anwar, penemu sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Beliau merupakan alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di tahun 2000, kemudian melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor di tahun 2008. Khoirul Anwar juga penerima IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California.

Siapa sangka ternyata penelitian dari temuan Khoirul Anwar merupakan konsep yang terinspirasi oleh film animasi Jepang, Dragon Ball. Tepatnya pada saat Goku, tokoh utama Dragon Ball Z, mengeluarkan jurus Genki Dama alias Spirit Ball. Jurus yang membuat Goku dapat menyerap semua energi makhluk hidup, sehingga menghasilkan tenaga yang luar biasa. Khoirul Anwar mengatakan bahwa dari konsep tersebut beliau menurunkan formula matematika untuk penelitiannya yang berjudul, “A Simple Turbo Equalization For Single Carrier Block Transmission Without Guard Interval.”

Untuk mengembangkan metode penelitian ini, Khoirul Anwar bekerja sama dengan Tadashi Matsumoto, profesor utama di laboratorium information Theory and Signal Processing, Japan Advanced Institute of Science and Technology. Setelah memastikan formula matematika dalam penelitian tersebut bekerja dengan baik. Khoirul Anwar meminta rekannya, Hui Zhou, untuk membuat program dari konsep dasar dengan dua Fast Fourier Transform (FFT) berpasangan, yang dipakai dalam 4G uplink.

Hasil dari metode ini mampu memecahkan permasalahan transmisi nirkabel. Apalagi ia dapat diterapkan pada hampir semua sistem telekomunikasi, termasuk GSM (2G), CDMA (3G), dan dapat diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas rendah. Ia juga dapat diterapkan di berbagai medan atau wilayah, termasuk di Indonesia yang mencakup perkotaan dan daerah pegunungan. Gelombang yang ditransmisikan akan mengalami pantulan yang lebih cepat tanpa delay seperti sebelumnya.

Akibat temuan ini, Khoirul Anwar mendapat penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) yang digelar pada tanggal 16 – 19 Mei 2010, di Taiwan. Temuan ini telah dipatenkan dan digunakan oleh perusahaan elektornik asal Jepang. Tidak hanya itu, teknologi yang diciptakan Khoirul Anwar juga telah dijajaki perusahaan raksaksa China yakni Huawei Technology. Keren sekali bukan?