Mitos dan Fakta Virus Corona

Published on 06 Februari 2020

Mitos dan Fakta Virus Corona

Ketahui Mitos & Fakta Virus Corona

 

Selain memicu rasa khawatir banyak orang, dalam realitanya penyebaran virus corona juga melahirkan mitos-mitos tersendiri. Masalahnya adalah mitos-mitos ini belum bisa dipastikan kebenarannya dan justru membuat pencegahan atau penanganan virus ini menjadi semakin kacau. Untuk itu masyarakat perlu mengetahui perbandingan antara mitos dan fakta tentang virus corona versi WHO yang dilansir di laman Arab News & Rappler sebagai berikut:

Pertama

Mitos: Semua binatang bisa membawa virus corona.

Fakta: Menurut berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan, tidak semua binatang bisa membawa virus corona penyebab pneumonia. Secara spesifik, ini rupanya hanya berlaku pada unta dan kelelawar. Siklus hidup penuh virus dan inkubasinya kini masih terus dipelajari, tetapi lebih baik menjauhi hewan-hewan seperti itu secara umum, selalu ada risiko bahwa mereka mungkin membawa mikroorganisme berbahaya.

Kedua

Mitos: Pneumonia akibat virus corona tidak akan menimbulkan gejala.

Fakta: Layaknya pneumonia pada umumnya, gejala tentu akan timbul. Beberapa di antaranya termasuk demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan bernapas. Sedangkan kondisi tersebut bisa semakin parah jika pneumonia akibat virus corona terjadi pada orang dengan usia lanjut atau memiliki penyakit penyerta lain.

Ketiga

Mitos: Virus corona bisa disembuhkan dengan vaksinasi.

Fakta: Banyak orang percaya tentang hal ini. Namun, berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada obat maupun vaksinasi yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan virus corona karena sebenarnya pneumonia akibat virus corona hanya bisa disembuhkan oleh diri sendiri (self-recovery). Sebagai bentuk pencegahan saja, vaksinasi baru berguna.

Keempat

Mitos kedua: Tidak dibolehkan untuk mengunjungi negara yang sedang terkena wabah.

Fakta: Sebenarnya, tidak ada peraturan yang melarang seseorang untuk mengunjungi negara yang sedang terkena wabah. Misalnya, sekarang sedang heboh pneumonia akibat virus corona di Cina sehingga orang tidak boleh ke sana. Hal ini tidak benar karena siapa pun bisa ke sana, namun dengan catatan lebih berhati-hati agar tidak mengidap penyakit serupa.