Ga Perlu Bayar Influencer Ini Tips Promosi untuk Kaum Mendang Mending

Published on 06 Desember 2023

Ga Perlu Bayar Influencer Ini Tips Promosi untuk Kaum Mendang Mending

Di era digital saat ini, strategi promosi telah berkembang pesat dan menciptakan banyak peluang bagi sebuah bisnis untuk terhubung dengan audiensnya. Salah satu strategi promosi yang populer yaitu menggunakan jasa endorse influencer yang mana influencer menjadi tokoh kunci dalam menghadirkan iklan yang menarik. Namun, bagi sebagian orang atau pelaku bisnis, bekerja sama dengan influencer mungkin bukan pilihan yang memungkinkan karena membutuhkan biaya yang cukup besar.
Strategi promosi yang digunakan oleh infuencer adalah menggunakan metode storytelling. Di mana para influencer menawarkan produk melalui cerita-cerita keseharian yang dikemas dengan menarik sehingga bisa lebih dekat dengan audiens. Metode ini tidak hanya bisa dilakukan oleh influencer, para pelaku bisnis juga bisa memasarkan produknya menggunakan metode ini melalui pembuatan konten di sosial media bisnis Anda.
 
Mengapa storytelling?
Storytelling bukan sekadar alat pemasaran biasa, melainkan cara untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih emosional dan terhubung secara pribadi dengan audiens. Cerita yang baik dapat membangkitkan perasaan, membangun koneksi, dan meninggalkan kesan mendalam pada orang yang mendengarkan atau membaca. 
 
Bagaimana Membuat Konten Storytelling yang Baik?
1. Kenali Audiens
Sebelum Anda mulai bercerita, penting untuk memahami siapa target audiens Anda. Kenali kebutuhan, nilai, dan aspirasi mereka. Dengan memahami siapa yang sedang mendengarkan, Anda dapat membuat cerita yang lebih personal dan relevan.
 
2. Keaslian Cerita
Cerita yang paling efektif adalah cerita yang dapat menciptakan emosi dan keterlibatan. Namun keaslian cerita sangat penting untuk diperhatikan, influencer yang mampu menggambarkan pengalaman pribadi mereka dengan produk akan lebih dipercaya oleh pengikut mereka. Karena itu Anda bisa membuuat cerita yang mencerminkan nilai-nilai dari produk Anda dengan mengangkat pengalaman pelanggan yang telah menggunakan produk Anda.
 
3. Gaya Bahasa
Storytelling yang baik menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dekat dengan audiens Anda. Gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan audiens, bisa menggunakan kalimat atau kata-kata yang sedang tren sehingga dapat menciptakan ikatan emosional dengan audiens.
 
4. Konsistensi Visual 
Tambahkan dimensi visual pada cerita Anda. Foto, video, dan grafis dapat meningkatkan daya tarik dan memudahkan audiens untuk meresapi cerita. Pastikan elemen visual mendukung pesan yang ingin Anda sampaikan. Gunakan elemen-elemen branding seperti warna, gaya, dan tone of voice yang sesuai dengan citra merek Anda. Gunakan visual yang konsisten dalam menggambarkan produk karena menunjukkan identitas merek yang kuat, sehingga audiens lebih dikenal dan diingat oelh audiens.
 
5. Keterlibatan Audiens
Influencer tidak hanya menyampaikan cerita, tetapi juga berinteraksi dengan pengikut mereka. Storytelling yang efektif tidak hanya tentang bercerita, tetapi juga tentang berinteraksi. Sehingga Anda perlu meningkatkan keterlibatan audiens dengan mengajak audiens untuk berbagi cerita mereka atau berpartisipasi dalam konten yang Anda buat melalui kuis, pertanyaan, atau lainnya.
 
Dengan menggabungkan kreativitas, empati, dan konsistensi, pemasaran storytelling dapat membangun hubungan yang lebih mendalam dan berkesan, meningkatkan loyalitas konsumen, dan mencapai kesuksesan dalam pasar yang semakin kompetitif.