Anak Milenial yang Menjadi "Pahlawan" Teknologi Masa Kini

Published on 10 Nopember 2021

Anak Milenial yang Menjadi

Bertepatan pada tanggal 10 November, kita sebagai bangsa Indonesia akan memperingati Hari Pahlawan setiap tahunnya. Berkat para pahlawan, kita bisa menikmati kemudahan dan keamanan dalam menjalani hidup sehari-hari. Salah satu yang paling dirasakan ialah perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Pahlawan teknologi kerap kali memperkenalkan solusi dari setiap permasalahan hidup kita. Seperti kedua tokoh berikut ini.

  1. Alfatih Timur (Co-Founder & CEO Kitabisa.com)

Muhammad Alfatih Timur atau yang akrab disapa Timmy merupakan mantan aktivis mahasiswa UI (Universitas Indonesia). Ia berhasil mendirikan website urun dana (crowdfunding), Kitabisa.com pada tanggal 6 Juli 2013 silam. Kitabisa telah berkembang pesat menjadi wadah kebaikan bagi 6 juta orang baik yang berdonasi di beberapa galang dana sosial. Tahun 2020, Kitabisa berhasil memfasilitasi lebih dari 1,5 juta transaksi donasi kebaikan yang diterima oleh >150 rumah sakit di seluruh Indonesia. Keren sekali, bukan?

Bayangkan sudah berapa banyak pasien dan dokter yang terbantu dengan adanya donasi dari platform ini. Apalagi kita masih berada di tengah-tengah kondisi pandemi yang belum menentu kedepannya. Platform Kitabisa pun membawa Timmy masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2016 kategori social-entrepreneur, dan menjadi salah satu peserta yang mengikuti pelatihan bisnis Project Catalyst di Seattle, Washington pada November 2014.

  1. Belva Devara (Co-Founder & CEO Ruangguru)

Tokoh dari generasi milenial berikutnya ialah Adamas Belva Syah Devara. Bermula dari keprihatinannya pada sistem pendidikan di Indonesia, ia bersama dengan rekannya Iman Usman mendirikan platform pendidikan Ruangguru pada tahun 2016.

Ruangguru merupakan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang mengembangkan berbagai layanan belajar berbasis teknologi, termasuk kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlangganan, marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya. yang bisa. Inovasi ini sangat menarik bagi pelajar Indonesia yang kesulitan mendapatkan layanan les privat secara offline. Ruangguru menawarkan berbagai macam paket harga yang sesuai dengan kemampuan pengguna. Para pelajar pun dapat mengaksesnya melalui web dan aplikasi Ruangguru dari tempatnya masing-masing.

Tidak heran jika Ruangguru berhasil meraih beberapa penghargaan di dalam dan luar negeri. Beberapa diantaranya adalah Solver of MIT, Atlassian Prize, UNICEF Innovation to Watch, Google Launchpad Accelerator, dan ITU Global Industry AwardBelva Devara telah menerima 17 gelar kehormatan sejauh ini. Tahun 2017, ia berhasil masuk daftar 30 Under 30 untuk sektor teknologi konsumen di Asia. Kemudian pada tahun 2018, Ia masuk dalam daftar 40 Under 40 versi majalah prestige bulan Oktober dan Asean 40 Under 40 versi Asean Advisory pada bulan Juli.

Adanya kemudahan belajar melalui Ruangguru diharapkan dapat memperbaiki kualitas belajar-mengajar di lingkungan para pelajar. Selain kedua tokoh tersebut, adakah pahlawan teknologi yang kamu kagumi?