Penyakit yang Harus Diwaspadai Pasca Bencana Alam

Published on 04 Januari 2019

Penyakit yang Harus Diwaspadai Pasca Bencana Alam

Bencana alam yang menimpa tanah air baru-baru ini tak sedikit memakan korban jiwa dan harta. Keadaan pascabencana pun harus tetap diwaspadai warga yang menjadi korban. Kondisi lingkungan tempat tinggal maupun pengungsian pasca terjadinya bencana menjadi rentan terhadap munculnya penyakit-penyakit yang membahayakan kesehatan warga. 

Penyakit-penyakit yang mengancam setelah terjadi bencana alam, antara lain:

1. Disentri

Disentri menyebabkan sang penderita mengalami diare yang disertai darah, namun penyakit ini dapat diatasi perlu adanya perawatan lebih. Untuk kasus yang langka, penyakit ini dapat membunuh seseorang dalam kurun waktu 24 jam. Perut sakit, tidak dapat menahan buang air, lemas, muntah-muntah dan dehidrasi, semuanya itu adalah gejala-gejala penyakit disentri.

2. Hepatitis A dan E

Penyakit ini menyebar karena kehigienitasan manusia yang sangat kurang, yaitu lewat kotoran manusia. Penyalurnya adalah makanan dan minuman.

Tidak ada perawatan spesifik ataupun antibiotik untuk menangani masalah ini. Mereka yang terkena Hepatitis A dan E sebaiknya beristirahat, tetap terhidrasi dan makan makanan bernutrisi.

3. ISPA

ISPA alias infeksi saluran pernapasan akut merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya infeksi virus maupun bakteri. Salah satu jenis dari ISPA yang paling sering ditemui adalah common cold, yang ditandai dengan gejala batuk dan pilek.

Korban gempa dan tsunami yang berada di pengungsian berisiko tinggi mengalami ISPA, karena penyakit ini bisa menular melalui droplet atau cairan yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Meski terlihat sepele, ISPA yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan berbagai komplikasi hingga kematian.

4. Leptospirosis

Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, dan bisa terjadi akibat adanya paparan langsung pada air kencing tikus. Sumber air atau makanan yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut juga bisa menjadi media penyebaran penyakit ini.

Orang yang terjangkit leptospirosis akan mengalami gejala, seperti demam tinggi hingga menggigil, nyeri kepala, nyeri otot di daerah betis, sakit tenggorok disertai batuk kering, mata merah dan kulit menguning, mual, muntah-muntah, serta diare.

5. Tifus

Dihasilkan dari bakteria Salmonella typhi. Ini juga dapat diakibatkan karena makanan yang terinfeksi. Gejalanya adalah para penderita akan mendapatkan demam hingga 40 derajat Celcius, lemas, sakit perut dan sakit kepala, bahkan nafsu makan berkurang. Beberapa orang juga akan mendapatkan diare.

6. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

PTSD adalah kondisi mental ketika seseorang mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. PTSD banyak dialami oleh wanita, karena umumnya lebih sensitif terhadap perubahan daripada pria, sehingga akan mengalami emosi yang lebih intens.

PTSD juga rentan terjadi pada anak-anak. Jika tidak ditangani dengan baik, akan terbawa hingga dewasa.

Berikut lima cara yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit setelah bencana:

  • HIndari menggunakan air terkontaminasi untuk minum maupun MCK
  • Jaga kebutuhan nutrisi tubuh dengan mengonsumsi makanan bersih dan sehat
  • Bersihkan lingkungan dari genangan air dan tumpukan sampah
  • Pastikan lingkungan tempat tinggal memiliki sirkulasi udara yang baik
  • Kelola stres dengan baik jika perlu mintalah bantuan tenaga profesional seperti psikiater atau psikolog

Teaser INOFARMA 2.0

Silakan kunjungi laman produk Inolabs Indonesia lainnya seperti Software Apotek, Software Klinik, dan Software Rumah Sakit yang semuanya berbasis web.

waspada bencana bencana alam mitigasi bencana tips ptsd cara mengatasi ptsd tips kesehatan bencana alam indonesia