Awas, Jam Kerja yang Terlalu Lama Meningkatkan Risiko Kelainan Jantung

Awas, Jam Kerja yang Terlalu Lama Meningkatkan Risiko Kelainan Jantung

Published on 02 Januari 2018

Awas, Jam Kerja yang Terlalu Lama Meningkatkan Risiko Kelainan Jantung

Jam kerja yang berlebihan merupakan salah satu masalah yang dihadapi banyak orang. Bila jam kerja terlalu lama dan melebihi batas, ini bisa berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang, bahkan dapat menimbulkan berbagai penyakit.

Penelitian akhir-akhir ini mengungkapkan bahwa jam kerja yang terlalu lama dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan pembuluh darah seperti stroke. Bahkan baru diketahui bahwa bisa terjadi pula gangguan irama jantung, yang lebih sering dikenal sebagai fibrilasi atrial.

Sekilas soal fibrilasi atrial
Fibrilasi atrial merupakan salah satu kelainan pada irama denyut jantung. Penyakit ini dapat terjadi karena adanya gangguan hantaran listrik pada jantung yang mengontrol irama denyut jantung normal, sehingga hal ini dapat mengakibatkan perubahan irama denyut jantung. Perubahan irama denyut jantung ini pada akhirnya dapat menyebabkan penderitanya merasa berdebar-debar serta mungkin merasa sesak di dada, lelah, dan sakit kepala.

Fibrilasi atrial juga dapat terjadi tanpa gejala. Namun, sangatlah penting untuk mendeteksi penyakit ini sedini mungkin karena penyakit ini dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke sampai lima kali lipat. Fibrilasi atrial juga dapat mengakibatkan gagal jantung dan demensia.

Beberapa faktor pemicu terjadinya penyakit fibrilasi atrial antara lain seperti gangguan jantung dan paru-paru, serta darah tinggi. Penyakit-penyakit tersebut dapat memicu terjadinya fibrilasi atrial.

Namun, sejumlah penelitian juga mengungkapkan faktor pemicu lain seperti merokok, obesitas, konsumsi minuman beralkohol, serta hipertensi alias tekanan darah tinggi. Selain itu, faktor gaya hidup dan tekanan psikologis juga dapat menjadi pemicu terjadinya kelainan jantung. Salah satu faktor penyebab tekanan psikologis (juga disebut stres psikososial) adalah jam kerja yang berlebihan. Ya, jam kerja terlalu lama bisa menjadi potensi pemicu penyakit fibrilasi atrial.
Kenapa jam kerja terlalu lama bisa memicu gangguan irama jantung?
Penelitian mengungkapkan bahwa sejumlah kecil dari pekerja yang memiliki jam kerja terlalu lama setiap minggunya lebih berisiko menderita gangguan irama jantung atau fibrilasi atrial. Hal ini terjadi pada karyawan yang umumnya bekerja lebih dari 55 jam per minggu (misalnya 11 jam selama 5 hari kerja setiap minggunya) dibandingkan dengan pekerja yang memiliki jam kerja normal, yakni 41-48 jam per minggu.

Hal ini juga dapat dikaitkan dengan kebiasaan hidup dari para karyawan itu sendiri. Dalam hal ini, karyawan yang menghabiskan waktu lebih banyak di tempat kerja atau punya tekanan besar dari kantor umumnya memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya suka jajan sembarangan, tidak memerhatikan asupan gizinya, makan terlalu banyak, merokok, minum minuman beralkohol secara berlebihan, serta jarang berolahraga. Hal-hal tersebutlah yang akhirnya bisa menjadi pemicu terjadinya kelainan jantung dan berbagai penyakit serius lainnya.

Maka, penting bagi setiap orang untuk menyeimbangkan jam kerja dengan aktivitas lain yang tak kalah produktif. Misalnya berolahraga, berwisata, beristirahat yang cukup, menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi baik, atau berelaksasi dengan meditasi.

Bila jam kerja Anda di kantor memang lama, usahakan untuk tetap memilih makanan sehat, berhenti merokok, hindari konsumsi alkohol, dan tetap berolahraga ringan di sela-sela kegiatan. Ingat, setiap malam Anda juga harus langsung istirahat yang cukup. Jangan malah sibuk main HP atau membuka media sosial sebelum tidur, ya.

Silahkan kunjungi laman produk Inolabs lainnya seperti Software Apotek, Software Klinik, dan Software Rumah Sakit yang semuanya berbasis web.

SUMBER