8 Faktor yang Menentukan Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi di Suatu Organisasi

Published on 06 September 2018

8 Faktor yang Menentukan Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi di Suatu Organisasi

Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan sistem informasi manajemen dalam organisasi?

Terdapat 8 faktor penentu keberhasilan suatu sistem informasi dalam suatu perusahaan menurut, Stonehill dan Moffet (2004), yaitu:

 

1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen

Usaha sistem informasi dan perusahaan yang paling berhasil adalah pemakai pertama oleh eksekutif puncak (CEO), dimana pemimpin tertinggi suatu perusahaan atau manajemen ikut serta dalam pengontrolan penerapan SIM.

 

2. Sponsor operasi
Selain oleh sponsor eksekutif, perlu dukungan pengontrolan lain yaitu melalui sponsor operasi, dimana sponsor operasi bekerja sama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan bahwa pekerjaan itu terlaksana.

 

3. Staf jasa informasi yang sesuai
Harus tersedia spesialis informasi yang tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu. Dimana kemampuan dan keterampilan dalam pengolahan sistem menjadi salah satu syarat penentu posisi tersebut. Area teknologi informasi yang dapat diterapkan meliputi komunikasi data, database, dan graphical user interface.

 

4. Teknologi informasi yang sesuai
Penerapan sistem yang sederhana sesuai dengan kebutuhan eksekutif. Tidak berlebihan dan berkekurangan dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan.

 

5. Manajemen data
Tidak cukup hanya menampilkan atau informasi . Eksekutif harus mengetahui seberapa penting data itu dibutuhkan. Ini dapat dicapai dengan mengidentifikasi tanggalnya dan, idealnya, jam data itu dimasukkan ke dalam sistem. Eksekutif juga harus mampu mengikuti analisis data. Analisis ini dapat dicapai melalui drill down, dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya.

 

6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar sistem informasi perusahaan yang berhasil dirancang dapat memecahkan masalah-masalah spesifik atau memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan tujuan bisnis dan dapat ditangani oleh teknologi informasi.

 

7. Manajemen atas penolakan organisasi
Jika seorang eksekutif menolak sistem informasi perusahaan, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan dukungan. Strategi yang baik adalah mengidentifikasi satu masalah tunggal yang dihadapi eksekutif itu dan kemudian segera menerapkan sistem informasi perusahaan, dengan menggunakan prototyping, untuk mengatasi masalah tersebut.

 

8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem
Pengalaman menunjukkan bahwa jika manajemen tingkat atas mulai menerima informasi dari sistem informasi perusahaan, manajer tingkat bawah ingin menerima output yang sama. Manajer tingkat bawah ingin mampu mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas menganggap situasinya tidak terkendali. Sistem informasi perusahaan karena itu mengikuti pola trickle-down. Selain itu, salah satu alasan keberhasilan konsep sistem informasi perusahaan adalah tingkat pendidikan dan pelatihan pemakai yang tinggi.

 

Silahkan kunjungi laman produk Inolabs Indonesia lainnya seperti Software Apotek, Software Klinik, dan Software Rumah Sakit yang semuanya berbasis web.

software apotek software apotek terbaik sistem informasi apotek sistem informasi sim rs simrs terbaik sistem informasi kesehatan